Syaamil Quran

Hidup Bersama Ketetapan Islam

Hidup dengan nilai-nilai Islam dapat dilakukan dengan mengamalkan perintah dan nasihat yang diberi-kan Al-Qur’an serta menjauhi segala macam larangannya dalam segala lini kehidupan.  Dengan begitu melakukan hal itu disertai dengan  pelaksanaan sunah adalah satu-satunya cara agar manusia mampu mencapai hasil terbaik dan paling membahagiakan di dunia dan akhirat.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa seseorang dapat mencapai kehidupan yang terbaik dengan melakukan amal saleh, sebagaimana tercantum pada ayat, 

16_97

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS An-Nahl, 16: 97).

Dengan kehendak Allah, menjalani hidup sesuai ajaran Al-Qur’an dan sunah akan membuat seseorang mampu mengembangkan sebuah pemahaman yang luas, kecerdasan yang unggul, kemampuan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, dan kemampuan untuk mempertimbangkan sebuah urusan secara mendalam.  Karakteristik ini akan menjamin seseorang yang memilikinya akan menjalani setiap kesempatan dalam hidupnya dengan kemudahan yang bersumber dari kelebihan tersebut. Seseorang yang menjalani hidupnya dengan berserah diri kepada Allah dan sesuai dengan ajaran Al-Qur’an akan sepenuhnya berbeda dengan orang lain dalam hal cara bertindak, duduk, berjalan, dalam sudut pandangnya dan dalam cara menjelaskan serta menafsirkan sesuatu, juga pemecahan yang ditemukannya atas persoalan yang dihadapinya.

Ada hidup dalam ketetapan Islam harus diimbangi dengan keimanan. Iman bukan hanya sekedar mempercayai keberadaan Allah SWT, karena pada dasarnya iblis pun mempercayai keberadaan Allah. Iman harus diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal. Sebagaimana seperti yang pernah Rasulullah katakan mengenai keimanan dalam hadits sebagai berikut:

“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia selalu bertutur kata yang baik atau lebih baik diam.” (H.R.Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. ” (H.R. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Rasulullah SAW bersabda bahwa di antara tanda-tanda hamba yang beriman adalah sebagai berikut:

  • Wajhun thaliq, wajah yang bersin dan murah senyum
  • Lisanun layiqun, bicaranya jujur, santun, dan tampak rendah hatinya
  • Yadun syahiyun, murah hati, belas kasih, sangat dermawan, dan memudahkan urusan.
  • Qalbun wasiun, lapang dada dan baik sangka, jauh dan dari sifat buruk hati, sombong, dengki, bangga diri, dan sebagainya.

“Al iman yazid wa yanqus.” Iman itu naik dan turun. Naik karena terus taat dengan amal saleh dan turun karena bermaksiat kepada Allah. Demikian peringatan Rasulullah. Iman itu mudah turun daripada naik. Seperti naik gunung, berat, tetapi turunnya lebih mudah. Jadi jagalah iman dengan lima hal berikut:

  1. Terus belajar Al-Qur’an dan sunah
  2. Duduk di majelis ilmu dan zikir
  3. Bergaul dengan sahabat saleh
  4. Amalkan ilmu yang didapat.
  5. Silaturahmi dengan ulama.

Semoga Allah menghasi diri kita semua dengan kemuliaan akhlak dan keimanan.

(Dikutip dari Al-Qur’an Miracle the Reference dan Mutiara Hikmah Facebook)

]]>

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *