syaamilquran.com – Allah Swt menciptakan bumi dan seisinya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Manusia dipersilakan memanfaatkan ciptaan Allah tersebut dengan syarat harus menjaga kelestariannya dengan tidak merusaknya. Hal ini tidak lain untuk menciptakan harmoni atau keseimbangan antara manusia dengan alam.
Manusia dengan alam memiliki hubungan sebab akibat. Jika dijaga kelestariannya, maka alam dapat memberikan apa yang dibutuhkan manusia secara berkelanjutan. Tetapi, jika dirusak, maka secara perlahan, kebutuhan manusia akan berkurang, bahkan bisa jadi hilang. Bila sudah demikian, maka manusia sendiri yang menanggung risikonya. Susahlah manusia untuk mengembalikan lagi kondisi alam seperti sedia kala.
[caption id="attachment_2822" align="aligncenter" width="300"]
Jagalah Alam, agar Kita Selamat[/caption]
Selain itu, jika dirusak, maka alam akan memberikan perlawanan melalui jalannya sendiri. Banjir, longsor, tanah amblas, mencairnya es di kutub merupakan pertanda bahwa manusia harus kembali bersahabat dengan alam.
Berbagai organisasi, ilmuwan maupun orang-orang yang peduli dengan lingkungan, mulai bergerak untuk menjaga alam supaya tidak rusak. Pada tahun 2005, diselenggarakan Konferensi Paris 2 yang diikuti 500 lebih ilmuwan dari seluruh dunia untuk membuat seruan mendesak dikembalikannya lingkungan bersih. Ada pun hasil pertemuan tersebut dirangkum dalam tiga poin:
- Kerusakan dan pencemaran lingkungan telah mencakupi darat, laut, bahkan manusia, tumbuhan dan hewan.
- Manusia bertanggung jawab atas kerusakan dan pencemaran ini karena polutan berbahaya yang diproduksinya.
- Masih ada kemungkinan untuk kembali ke ambang batas normal karbon dalam atmosfer yaitu dengan mengambil tindakan yang tepat dan berhenti mencemari atmosfer.
Tahukah Sahabat Syaamil? Apa yang dicapai dari pertemuan tersebut, sesungguhnya sudah dinyatakan dalam Al Quran yang diturunkan lebih dari 14 abad lalu,
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah menjadikan mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar-Rum 41)
Sungguh luar biasa. Ayat ini menunjukkan bahwa Al Quran telah lebih dulu membimbing kita untuk melestarikan lingkungan dan bukan membuat kerusakan di muka bumi dan mencemarinya setelah Allah menyediakannya bagi kita sebagai tempat hidup.
Kita, sebagai umat yang taat kepada Allah Swt, hendaklah bercermin kepada ayat tersebut, untuk menjaga kelestarian alam ini dengan cara yang dapat kita lakukan. Tidak perlu langsung melakukan hal yang besar untuk melestarikan alam ini. Tapi, mulailah dari hal terkecil yang dapat kita lakukan. Misalnya menghemat penggunaan pendingin udara, menggunakan produk yang mudah didaur ulang, membuang sampah pada tempatnya, menanam pohon, dan masih banyak lagi aktivitas lain yang dapat mendorong terjaganya kelestarian alam.
Dengan niat yang ikhlas dan kuat, semata-mata untuk beribadah dan mendapatkan pahala dari Allah Swt, insya Allah, upaya kita mewujudkan lingkungan yang lestari dapat membawa hasil. Wallahu a’lam.. (roni ramdan)
]]>