Inilah Amalan yang Dianjurkan Saat I’tikaf
I’tikaf hendaknya diisi dengan berbagai ibadah kepada Allah Swt. yang dilakukan pada sepertiga malam terakhir dari keseluruhan malam-malam di bulan suci Ramadhan. Berikut ini amalan-amalan yang mustahab (disukai) dalam I’tikaf :
- Shalat
Memperbanyak shalat saat I’tikaf amat sangat dianjurkan. Sebab, shalat merupakan seutama-utamanya Ibadah yang paling besar pahalanya. Amalan ini pulalah yang dianjurkan untuk diperbanyak dilakukan. Karena shalat merupakan hubungan langsung antar dua pihak yakni seorang hamba dengan penciptanya. Apalagi shalat merupakan tiangnya agama.
- Memperbanyak Membaca Al Quran
Dengan membaca Al Quran hati akan menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram. Terlebih, pahala membaca Al Quran juga amat besar. Selain itu, akan medapatkan jaminan untuk memperoleh syafaat di hari kiamat kelak. Rasulullah Saw. bersabda, “Bacalah oleh kalian Al Quran. Karena sesungguhnya Al Quran itu akan datang menghampiri kalian di hari kiamat sebagai syafaat.” (HR Muslim)
- Memperbanyak Dzikir
Orang yang beri’tikaf dianjurkan untuk memperbanyak dzikir. Dzikir yang dianjurkan seperti bertasbih, bertahmid dan tahlil, istighfar dan sebagainya. Menurut para ulama, dzikir merupakan ibadah khusus untuk bertaqarub kepada Allah Swt. Sesungguhnya, menyibukkan diri saat I’tikaf dengan berdzikir akan mendapat pahala yang besar.
Allah Swt. akan mengingat hamba yang mengingat-Nya, seperti firman Allah :
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS Al Baqarah : 152)
- Bershalawat
Amalan lainnya yang dianjurkan bagi orang yang beri’tikaf adalah memperbanyak shalat kepada Rasulullah Saw. Allah Swt. telah memerintahkan kepada kita untuk bershalawar kepada Nabi Muhammad Saw. Bershalawat menjadi salah satu sebab turunnya rahmat Allah Swt. Rasulullah Saw. bersabda,
“Siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah memberinya rahmat sepuluh.” (HR Muslim)
- Upayakan Mengurangi untuk Bersosialisasi Saat Beri’tikaf
Pada saat I’tikaf dianjurkan untuk mengurangi hubungan dengan orang banyak, bahkan menurut beberapa ulama I’tikaf selesai sampai menjelang Idul Fitri. Keesokan harinya keluar dari Masjid langsung menuju tempat Idul Fitri. Hal itu akan lebih baik karena menyambung satu Ibadah dengan Ibadah lainnya.
]]>