Syaamil Quran

Intisari Al-Baqoroh ayat 25 – 29—Sifat Fasiq

syaamilquran.com – Intisari Al-Baqoroh ayat 25 – 29—Sifat Fasiq – Intisari Tasir As’Sa’di dalam tafsirnya meriwayatkan dari Abu Malik dari Ibnu Ma’sud bahwa ketika Allah membuat kedua perumpamaan bagi orang-orang yang munafik, sebagaimana terungkap dalam firmannya: “ Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api.” (Qs Al-Baqarah 2:17). Dan firman-Nya,, “Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit.” (Qs. Al-Baqarah 2:19). Maka, orang-orang munafik pun berkata bahwa Aah maha tinggi lagi Maha Agung untuk membuat perumpamaan- perumpamaan seperti itu.

[caption id="attachment_3779" align="aligncenter" width="510"]Intisari Al-Baqoroh ayat 25 - 29—Sifat Fasiq Intisari Al-Baqoroh ayat 25 – 29—Sifat Fasiq[/caption]

Dalam kaitanya dengan makna ayat ini, Mujahin mengatakan, “—Sesungguhnya Allah tidak akan segan untuk membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yan lebih rendah dari yang itu.” (Qs.Al-Baqarah 2:26). Menurut beliau, bagi orang-orang yang mukmin semua perumpamaan yang Allah swt firmankan; baik yang kecil maupun yang besar, adalah perkara yang hak dari Allah. Hadirnya perumpamaan itu menjadikan keimanan mereka kepada Allah semakin bertambah. Melalui perumpamaan ini pula, Allah swt berkenan memberikan petunjuk kepada mereka. Namun sebaliknya, bagi rang-orang yang fasik, perumpamaan menjadikan mereka semakin ingkar akan kebenaran dan semakin disesatkan ole Allah swt. Dia berfirman “ Dan tidak ada yang disesatkan oleh Allah kecuali orang-orang fasik.” (Qs. Al-Baqarah 2:26). (Tafsir Al-Qur’an Al-Adhim, Ibnu Katsir dan Tafsir Al-Munir, Wahab Az Zuhaili).

Khasanah Pengetahuan

Fasik berasal dari akar kata “fasaqa-yafsiqu/yafsuqu-fisqan-fusuqan.” Al-Qurthubi dalam Tafsr Al-Qurthubi  menyebutkan bahwa secara etimologis, al-fisaq (fasiq) berarti keluar dari sesuatu. Adapun Ibnu Manzhur dalam lisan al-Arab menjelaskan bahwa secara termotologis atau istilah, al-fisq bermakna maksiat, meninggalkan perintah Allah, dan menyimpang dari jalan yang benar. Hal ini dapat dilihat dalam surat Al-Kahfi, 18:50. “… fa fasaqa’an amri rabbhi: maka dia (iblis) mendurhakakan Tuhannya.” Dengan demikian, seseorang dapat disebut fasiq apabila sering berbuat dosa.

Istilah fasiq dibagi kedalam dua bagian, yaitu:

  1. Fasiq kecil, yaitu orang islam yang berbuat maksiat akan tetapi masih memiliki keimanan dalam hatinya;
  2. Fasiq besar, yaitu orang kafir dan munafik yang sudah tidak memiliki keimanan dalam hatinya.
  3. Dalam diri seorang manusia dapat terkumpul aneka kebiasaan baik dan aneka kebiasaan buruk, sifat iman sekaligu sifat kemunafikan atau kekhufuran. Maka, seorang muslim yang masih memiliki iman, ketika kita memiliki dosa yang besar,  yang bersangkutan tidak langsung  disebut kafir, kecuali apabila ia telah jatuh pada perbuatan kufur besar. Kondisi keimanan mengalami naik turun, naik karena ibadah dan turun karena maksiat. Oleh karena itu, manusia harus menjaga keimanan dan menjauhi maksiat sehingga keimanan nya tidak dikotori oleh kefasikan, apabila sampai dilenyapkan oleh nifaq dan kekhufuran. (Usul Ad Da’wah, Abdul Karim Az Zaidani).

Rujukan Hadits

Dari Abdu Dzar bahwa dia mendengar Rasulullah saw bersabda, “ Tidaklah seseorang melempar tuduhan kepada orang lain denga kefasikan, dan tidak pula menuduh denga kekufuran melaikan (tuduhan itu) akan kembali kepadanya, jika sudaranya tidak seperti itu.” (HR Bukhari, No.5585)

Panduan Amal

Cara membersikan diri dari sifat fasik antara lain:

1. Menjauh diri dari penyakit lahir dan batin, baik kecil maupun besar, terutama penyakit yang berhubngan dengan hati, seperti hasud, riya, takabur, sum’ah, iri hati, dengki, dan sebagainya;

2. konsisten dengan menjalankan ibadah dengan cara melaksakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya;

3. memperbanyak bacaan ayat suci Al-Qur’an;

4. berkumpul dan bergaul dengan orang-orang shaleh;

5. menepati janji baik yang berhubungan dengan manusia atau dengan Tuhan;

6. menjauhkan diri dari tempat-tempat maksiat.

Sekian pembasahan mengenai Intisari Al-Baqoroh ayat 25 – 29—Sifat Fasiq. Anda bisa menemukan intisari kandungan ayat dan pengamalan Al-Quran lainnya di Syaamil Quran HIjaz The Practice.

]]>

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *