Syaamil Quran

Mengapa Doa Tidak Terkabul?

syaamilquran.com – Mengapa Doa Tidak Terkabul? – Setiap berdoa, kita pasti berharap akan dikabulkan  oleh Allah Swt. Namun, harus kita sadari, bahwa Allah Swt yang menentukan dikabulkan atau tidaknya doa kita. Jika kita sering berdoa, tapi tidak terkabulkan, jangan berprasangka buruk dulu terhadap Allah yang tidak mengabulkan doa kita. Allah Maha Mengetahui dan Maha Pemberi yang Terbaik bagi makhluknya. Ada baiknya lakukan introspeksi pada diri kita, siapa tahu ada hal-hal yang menyebabkan doa kita tidak terkabul.

1504995_10152093507871955_190351866_n

Ustadz Arifin Ilham, dalam bukunya 101 Doa Penuntun Hidup, menjelaskan penyebab doa seseorang tidak dikabulkan oleh Allah Swt. Beberapa penyebab utamanya yaitu:

1)      Orang Tersebut Banyak Berbuat  Dosa

Rasulullah saw. bersabda, ”Ada seseorang yang telah bepergian demikian jauh, rambutnya kusut, badannya penuh debu. Dia mengangkat kedua tangannya ke langit sambil berdoa, ’Tuhanku, Tuhanku, perkenankan doaku.’ Namun, orang tersebut makanannya haram, minumannya haram, dan pakaiannya pun dari barang haram. Maka, bagaimana mungkin dikabulkan doanya?” (H.R. Muslim)

2)      Tidak Serius dalam Berdoa karena Lemahnya Hati

Rasulullah saw. bersabda, ”Berdoalah kepada Allah Swt. disertai dengan keyakinan penuh bahwa Allah Swt. akan memperkenankan. Ketahuilah bahwa Allah Swt. tidak menerima doa dari hati yang lalai” (H.R. Tirmidzi).

3)      Memohon Sesuatu yang Melampaui Batas

Melampaui batas yaitu berdoa yang tidak pantas bagi dirinya. Misalnya, orang berdoa supaya dapat naik ke langit atau meminta pangkat seperti pangkat Nabi. Dalam hadis berikut Rasulullah saw. bersabda, ”Akan ada suatu kaum yang keterlaluan dalam berdoa. Padahal, cukuplah orang tersebut mengatakan, ’Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu surga dan apa yang mendekatkan kepadanya, berupa perkataan dan perbuatan; dan aku berlindung kepadamu dari neraka dan apa-apa yang mendekatkannya, berupa perkataan dan perbuatan. ’Selanjutnya Rasulullah saw. membaca ayat, ’Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas’” (Q.S.. al-A’raf : 55 ).

Menurut sebagian ulama, yang termasuk melampaui batas yaitu orang yang berteriak-teriak dalam berdoa atau dengan sengaja memanjang-manjangkannya. Janganlah berdoa dengan suara keras karena dikhawatirkan mengubah kekhusyukan menjadi kehiruk-pikukan. Lebih baik berdoalah langsung pada pokok permintaan, tidak usah dipanjang-panjangkan atau dibuat seperti puisi karena hal tersebut tidak sesuai dengan sunah. Lebih baik doa itu singkat dan padat.

4)      Tidak Sabar dalam Berdoa

Rasulullah saw. bersabda, ”Akan selalu diperkenankan doa seorang hamba Allah selama dia tidak berdoa menyangkut dosa atau pemutusan hubungan silaturahmi dan selama dia tidak meminta untuk disegerakan pengabulan doanya.” Lalu ada yang bertanya, ”apa yang dimaksud minta untuk disegerakan?” Rasulullah saw. menjawab, ”Yang berdoa itu berkata, ’aku telah berdoa dan telah berdoa, tetapi aku tidak melihat bahwa Dia (Allah Swt.) mengabulkan doaku.’ Ketika itu dia menyesal lalu dia pun berhenti berdoa” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Syaqiq al-Balkhi, dia mengatakan, ”Pernah Ibrahim bin Adham berjalan di pasar Basrah. Banyaklah orang mengerumuninya lalu mengatakan, ’Hai, Abu Ishaq (panggilan Ibrahim bin Adham), sesungguhnya Allah Swt. telah berfirman, (berdoalah kepadaku, niscaya akan Ku-perkenankan permohonanmu), sedangkan kami selama ini berdoa tetapi, mengapa Allah Swt. tidak memperkenankan juga doa kami?’

Ibrahim menjawab, ’Hai orang-orang Basrah, telah mati hati kamu sekalian dalam sepuluh perkara maka bagaimanakah akan diperkenankan doamu?Pertama, kamu telah mengenal Allah Swt., tetapi kamu tidak menunaikan hak-Nya. Kedua, kamu telah membaca Al Qur’an, tetapi kamu tidak mengamalkannya. Ketiga, kamu mengakui mencintai Rasulullah saw., tetapi kamu meninggalkan sunnahnya. Keempat, kamu mengakui memusuhi setan, tetapi kamu mematuhinya dan menyetujuinya. Kelima, kamu mengaku ingin masuk surga, tetapi kamu tidak berusaha menuju ke sana. Keenam, kamu mengaku ingin selamat dari neraka, tetapi kamu mencampakkan diri kamu sendiri ke dalamnya. Ketujuh, kamu mengatakan bahwa mati adalah benar adanya, tetapi kamu tidak bersiap-siap menghadapinya. Kedelapan, kamu sibuk memikirkan cela saudaramu, tetapi tidak memikirkan celamu sendiri. Kesembilan, kamu telah memakan nikmat dari Tuhanmu, tetapi kamu tidak bersyukur kepadanya. Kesepuluh, kamu telah menguburkan orang-orang mati di antara kalian, tetapi kamu tidak mengambil pelajaran dari mereka’” (Hayatul Qulub).*** (syaamilquran.com/ sumber 101 Doa Penuntun Hidup, Arkanleema)

]]>

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *