syaamilquran.com – 10 Hari Dzulhijjah – 10 hari Dzulhijah adalah waktu istimewa dalam penanggalan hijriyah, yang berada pada bulan-bulan terakhir pada penanggalan hijriyah setelah Rasulullah berhijrah 1435 tahun lalu. Waktu ini bertepatan dengan waktu di mana 2 juta orang dari seluruh penjuru dunia berkumpul selama lima hari lamanya di Mekkah, Mina, Arafah, dan Muzdalifa untuk melaksankan perjalanan sakral ke Mekkah, yang kita semua ketahui bernama Haji. Apa yang mengikat orang-orang tersebut dalam kebersamaan? Satu hal: Islam.
[caption id="attachment_3653" align="aligncenter" width="341"]
10 Hari Dzulhijjah[/caption]
Ada dua kesempatan di dunia ini: satu kesempatan yang terlewatkan, dan satu lagi yang tidak ingin kita lewatkan. Apa yang sudah kita dapatkan bukan lagi sebuah kesempatan, tetapi sebuah realita.
Bagaimana pun, untuk kita yang tidak dapat berada di Mekkah, mengapa kita harus menghargai 10 hari awal Dzulhijah? Berikut lima alasan utama yang akan dijelaskan.
Allah SWT memberikan keutamaan 10 hari pertama ini di dalam Al-Qur’an dalam sebuah sumpah. Jika Allah bersumpah atas nama sesuatu, maka hal tersebut memiliki makna yang sangat besar. Allah berfirman:
“Demi fajar, dan malam yang sepuluh.” (QS Al-Fajr 89:1 – 2 )
Ibnu Katsir (ra) dalam tafsirnya menyatakan bahwa 10 hari yang disebutkan di dalam Al-Qur’an itu ialah 10 hari pertama Dzulhijjah. Pendapat ini pun dikaitkan dengan opini milik Ibnu Abbas, Ibnu az-Zubair, dan para pendahulu yang salih.
Amalan baik yang dilaksanakan selama 10 hari pertama ini diganjar dengan luar biasa, lebih besar daripada waktu-waktu lain dalam setahun. Diriwayatkan Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hari dimana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu : Sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya : Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah ?. Beliau menjawab : Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun” (HR Bukhari dan Tirmidzi)
Kesepuluh hari ini memiliki satu hari yang di dalamnya terdapat banyak sekali anugrah. Hari tersebut adalah hari Arafah, hari ke-9 Dzulhijjah dan hari sebelum dilaksanakannya Idul Adha. Anugrah yang terdapat pada hari Arafah dalah:
- Berpuasa pada hari ini akan menghapuskan dosa dalam dua tahun, dosa setahun sebelumnya, dan dosa setahun kemudian. (Muslim)
- Hari ini merupakan hari di mana Allah menyelesaikan wahyu agama, menyempurnakan seluruhnya untuk kita, dan menyampaikan bahwa Islam adalah agama yang benar. Hal ini disebutkan dalam Surat Al-Ma’idah ayat 5:3 (Bukhari dan Muslim)
- Merupakan hari di mana Allah turun ke surga yang terdekat dan menunjukkan kebanggaan-Nya kepada para malaikatnya pada orang-orang yang melaksanakan haji (Muslim)
- Merupakan hari di mana Allah menjanjikan para jamaah haji seluruh rahmat-Nya atas mereka dan mengampuni dosa mereka, sehingga ketika mereka kembali ke rumah mereka, mereka bebas dari dosa seperti halnya bayi yang baru lahir (Bukhari dan Muslim).
- Hari di mana akan banyak manusia yang dibebaskan dari api neraka.
Waktu-waktu sepuluh hari di awal Dzulhijjah merupakan waktu yang sangat baik untuk beribadah. Tidak ada hari-hari sepanjang tahun yang memiliki begitu banyak dan bermacam-macam ibadah yang dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat, bahkan tidak dalam bulan Ramadhan. Berikut daftar beberapa amalan baik yang dapat dilakukan dalam ke-10 hari tesebut baik di Mekkah dan di manapun di seluruh dunia:
- Haji dan Umrah yang dilaksanakan jutaan orang
- Mengorbankan kehidupan dunia demi melaksanakan ibadah Haji
- Untuk menunjukkan kesederhanaan, kerendahan hati, dan ketaatan selama melaksanakan ritual ibadah Haji
- Melaksanakan tawaf di sekitar Ka’bah dan melaksanakan Sa’I antara bukit Safa dan Marwa
- Dzikir yang melimpah, pujian terhadap Allah terutama takbir, tahlil, dan yang paling sering para jamaah haji ucapkan, Talbiyah.
- Berpuasa untuk mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji
- Bersedekah lebih banyak
- Memberikan qurban ternak dan memberikannya kepada fakir miskin
- Kecondongan untuk bertaubat
- Melaksanakan doa yang panjang sebagai tanda kerendahan hati dan ketaatan
- Melaksanakan sholat di Masjidil Haram di Mekkah, dan Masjid Nabawwi di Madinah
- Membaca Al-Qur’an
10 hari pertama Dzulhijjah juga memiliki keutamaan yang sangat luar biasa sepanjang tahun, Yum-an-Nahr, hari berkorban, hari ke-10 yang merupakan pelaksanaan Idul Adha. Rasulullah SAW bersabda
“Hari-hari terbaik di sisi Allah ialah yaum-an-Nahr, hari berkurban, lalu dilanjutkan dengan yaum-al-qarr (sehari setelah berkurban, pada saat jamaah haji menuju Mina untuk beribadah).” (HR Ahmad)
Sekarang, setelah mengetahui keutamaan bulan ini, apa yang harus kita lakukan? Saya berikan saran kepadamu:
- Tingkatkan ibadah pada hari ini dan pada malam hari
- Cobalah untuk mengkhatamkan Al-Qur’an
- Perbanyak dzikir dan memuji Allah di mana pun kita berada
- Terus menjaga taharah dan wudhu di setiap saat
- Perbanyak dzikir Allahu-Akbar
- Berpuasa dalam beberapa hari, terutama pada hari ke-9 Dzulhijjah, hari Arafah
- Jika belum membayar qurban, usahakan untuk melaksanakan.
- Bangun sebelum subuh dan sholat tahajud
- Sholat fardhu tepat pada waktunya
- Pastikan tidak ketinggalan amalan sunnah seperti sholat sunnah rawatib
- Bersedekah kepada mereka yang kurang beruntung
- Sebarkan semangat musim ini dan selalu bahagia dengan orang-orang sekitar
Ada banyak hal yang dapat kita lakukan pada 10 awal Dzulhijjah, tetapi kita lah yang mengetahui jadwal kita lebih baik daripada orang lain. Pastikan musim ini sebagai prioritas, dan semoga Allah memberikan kepada kita semua Surga Firdaus. Aamiin.
Ingatlah, ada dua kesempatan di dalam hidup ini: salah satunya yang telah kita lewatkan, dan satu lagi yang tidak ingin kita lewatkan. Jadi pastikan untuk tidak melewatkan 10 hari awal di bulan Dzulhijjah tahun ini. (diterjemahkan dari http://muslimmatters.org/2010/11/09/yaser-birjas-the-ten-days-of-dhul-hijjah/)
]]>