Syaamil Quran

3 Keistimewaan Lailatul Qadar

3 Keistimewaan Lailatul Qadar[/caption]

syaamilquran.com3 Keistimewaan Lailatul Qadar – Allah SWT berfirman dalam surah Al-Qadr, “Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu ? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejateralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr : 1-5)

Allah Ta’ala menjelaskan keutamaan dan keunggulan Al Qur’an yang diturunkan pada Lailatul Qadar, yaitu malam yang diberkahi. Allah menurunkan Al Qur’an pada bulan Ramadhan sebagai rahmat bagi hamba-Nya secara keseluruhan. Dinamakan Lailatul Qadar karena kebesaran ukuran dan keagungannya dihadapan Allah Ta’ala. Pada malam itu dipastikan apa yang akan terjadi setahun kemudian, yaitu rezeki dan kejadian-kejadian lainnya.

3 Keistimewaan Lailatul Qadar

Allah Ta’ala menjelaskan keutamaan Lailatul Qadar dengan bentuk pertanyaan yang maksudnya adalah bahwa peristiwa tersebut berada di luar kemampuan manusia sehingga tidak ada yang mengetahuinya kecuali hanya Allah sendiri. Allah Ta’ala menjelaskan keutamaannya melalui tiga hal.

Pertama, Lailatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan, yaitu 83 tahun dan 4 bulan. Menurut para musafir, maksudnya adalah amal yang dilakukan bertepatan dengan Lailatul Qadar lebih baik daripada amal seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadar di dalamnya.

Kedua, turunnya para malaikat dan ruh ke bumi dengan membawa berbagai pengaturan atas izin Allah Ta’ala. Maksudnya, disebut Lailatul Qadar karena pada malam itu turun para malaikat dan ruh ke bumi dengan izin Allah dan keputusan-Nya bagi manusia untuk setahun. Adapun yang dimaksud dengan ruh, sebagian mengatakan sebagai Malaikat Jibril dan ada yang mengatakan bahwa artinya adalah rahmat.

Ketiga, malam itu adalah malam keselamatan dari setan dan tidak ada kejelekan sedikitpun bagi orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan. Menurut ibnu Abbas, pada malam itu dibukakan pintu langit dan Allah menerima segala amal baik serta tobatnya manusia. (Fathul Bayan, Abu Thayyib Al Bukhari dan Tafsir Taisir Al Karim Ar Rahman, Abdurrahman As Sa’di). 

Nb: Hijaz The Practice, Hal 1194

]]>

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *