Tetesan air mata mengkomunikasikan pesan dengan makna-makna tertentu. Ia mengekspresikan suasana hati yang terdalam, entah sedih, gembira, takut, sakit, dan sebagainya. Itulah mengapa nilai air mata begitu istimewa, khusus, serta berkesan. Maka jangan heran, kalau air mata bisa meluluhkan hati yang keras, serta menaklukkan sesuatu yang tidak bisa ditaklukkan dengan pedang.
Sesungguhnya, air mata pun bisa menjadi alat komunikasi sangat canggih antara seorang hamba dengan Tuhannya. Tetesan air mata di jalan Allah bisa memadamkan kobaran api neraka. Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan masuk neraka, seseorang yang menangis karena takut kepada Allah”.
Air mata bisa mendatangkan pertolongan Allah di akhirat kelak. Dalam sebuah hadits disebutkan, ada tujuh golongan manusia yang akan ditolong Allah pada Hari Kiamat, ketika tiada lagi pertolongan selain pertolongan dari-Nya. Salah satunya adalah orang yang menangis di keheningan malam ketika orang-orang terlelap tidur. Ia menangis karena besarnya rasa takut dan harap kepada Allah. Air mata pun bisa mempercepat ijabahnya doa-doa. Efek tetesannya mampu menembus batas-batas dimensi.
Oleh karena itu, Rasulullah saw. mengingatkan, “Takutlah engkau akan doa (termasuk air mata) orang-orang yang dizalimi, sesungguhnya tiada lagi jarak pemisah antara Allah dengan orang tersebut.” (HR At Tirmidzi). Terlebih jika yang disakiti tersebut adalah orangtua kita sendiri. Na’udzubillah. Satu tetes saja keluar dari mata mereka, seumur hidup tidak akan bahagia hidup kita, sebelum mereka memaafkannya. Bukankah keridhaan Allah ada dalam keridhaan orangtua?
“Sungguh, jika kemaksiatan sebesar durhaka kepada kedua orangtua meluas dan merajalela, ia akan dapat merobohkan jamaah Islam secara total dan menjadi faktor utama datangnya kemurkaan Allah”
— Abdullah Azzam —
(dikutip dari 114 Kisah Nyata Doa-doa Terkabul, karya Tauhid Nur Azhar & Sulaiman Abdurrahim.Arkanleema.
]]>