Syaamil Quran

Berpegang Teguh pada Al-Qur'an

syaamilquran.com – Berpegang Teguh pada Al-Qur’an – Allah Ta’ala memerintahkan kepada Rasulullah saw. agar berpegang teguh pada Al-Qur’an yang diwahyukan kepadanya. Beliau juag diperintahkan agar senantiasa berada di jalan yang mengantarkan kepada ridha-Nya, jalan yang lurus dari penyimpangan, yaitu Islam. Ini adalah tambahan perintah Allah Ta’ala setelah berpegang teguh pada Al-Qur’an agar tetap istikamah dalam Islam; agama yang di dalamnya terdapat petunjuk, kebenaran, keadilan, dan jalan yang menghilangkan keraguan di dalam hati.

[caption id="attachment_3697" align="aligncenter" width="300"]Dahsyatnya Inti Sari dan Kandungan Ayat pada Surat Al-Fatihah Dahsyatnya Inti Sari dan Kandungan Ayat pada Surat Al-Fatihah[/caption]

Sesungguhnya, Al-Qur’an itu merupakan sebuah kebanggaan bagi umat Rasulullah saw., kenikmatan yang luar biasa, mengandung kebaikan duniawi dan ukhrawi, dan menyebutkan kejelekan yang harus dijauhi. Manusia akan ditanya pada Hari Kiamat tentang segala hal yang sudah dilakukannya di dunia. Apakah perintah yang ada dalam Al-Qur’an tersebut dilaksanakan dan segala larangannya dijauhi. Apakah mereka mensyukuri nikmat Alla Ta’ala atau kufur atas nikmat-Nya.

“Dan tanyakanlah (Muhammad) kepada rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum engkau.” Maksudnya adalah bahwa semua rasul yang diutus Allah Ta’ala sebelum Nabi Muhammad saw., semuanya menyeru agar beribadah kepada Allah Ta’ala. Semua rasul membawa akidah yang satu, agama yang satu, yaitu beribadah kepada Allah Ta’ala dan melarang kepada umatnya untuk menyekutukan-Nya.

Tidak ada alasan bagi orang musyrik, yaitu orang yang menyekutukan Allah Ta’ala untuk membantal dakwah yang disampaikan para rasul. Sebab, semuanya mengajak kepada tauhid, mengesakan Allah Ta’ala. Tidak ada satu pun dari rasul atau nabi yang mengajarkan atau mengajak kepada kemusyrikan.

Khazanah Pengetahuan

Nabi Muhammad saw. adalah utusan Allah Ta’ala; nabi dan rasul terakhir yang lahir di Mekah yang mengajak manusia beriman kepada-Nya, dan beribadah hanya untuk-Nya. Beliau hidup empat belas abad yang lalu. Walaupun Beliau sudah tidak ada, ajarannya masih membumi dan dapat dirasakan sampai sekarang. Sepeninggalannya, ada warisan yang sangat mulia bagi umatnya, bukan berupa emas atau harta, melainkan ajaran dan tuntunan hidup bagi umatnya, yaitu Al-Qur’an dan sunnahnya.

Nabi saw. berwasiat agar umat Islam tidak meninggalkan ajaran yang ada di dalam Al-Qur’an dan hadist. Sebaliknya, umat Islam harus berpegang teguh pada keduanya. Sesungguhnya, kebahagiaan akan diraih ketika seorang Muslim hidup sesuai dengan ajaran-Nya.

Al-Qur’an adalah kitab yang abadi, tidak terbatas waktu dan generasi tertentu. Dia merupakan petunjuk hidup sampai akhir zaman dan berlaku untuk setiap generasi. Segala hal yang ada di dalamnya, baik perintah maupun larangan tidak mengenal batas waktu. Sejak dia diturunkan sampai Hari Kiamat, segala hukum yang ada di dalamnya tetap berlaku bagi umat Rasulullah saw.

(dikutip dari Al-Qur’an Miracle the Practice)

]]>

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *