Syaamil Quran

Komitmen Sosial Utsman bin Affan

Komitmen Sosial Utsman bin Affan Komitmen Sosial Utsman bin Affan[/caption]

syaamilquran.com – Komitmen Sosial Utsman bin Affan – Komitmen Sosial Utsman bin Affan RA [574-656] dapat dikatakan tidak ada bandingannya khususnya pada awal peradaban umat Islam di Madinah. Utsman adalah pelaku bisnis yang sukses. Menariknya, kesuksesannya itu tidak sekedar dinikmati oleh dia sendiri dan keluarga. Hebatnya, dengan kekayaannya yang luar biasa itu dia hidup dalam kesederhanaan.

Utsman lebih memilih menyedekahkan sebagian besar dari kekayaannya untuk kepentingan umum. Berikut ini sepenggal kisah kedermawanan Utsman yang sayang kalau dilewatkan. Malah, kedermawanannya sangat pantas diteladani oleh umat islam lainnya.

Suatu ketika, Madinah benar-benar berada dalam krisis pangan. Madinah benar-benar dilanda paceklik. Kekeringan terjadi dimana-mana. Tumbuh-tumbuhan kering-kerontang. Akibatnya, ketersediaaan pangan pun mangkin menipis. Maka, ancaman kelaparan pun sudah di depan mata.

Dalam situasi demikian, Abu bakar RA selaku khalifah pun tak bisa berbuat banyak. Satu-satunya yang bisa mereka lakukan adalah menunggu kedatangan khalifah dagang Utsman. Sangat beruntung, tidak lama kemudian kafilah dagang Utsman pun tiba.

Mengetahui kafilah dagang Utsman datang di Madinah dengan membawa gandum, minyak Zaitun, kismis, dan lainnya para tengkulak sangat gembira. Karena mereka berpikir, kali ini pasti akan mendapatkan keuntungan luar biasa.

Kepada para tengkulak yang menghampirinya, Utsman bertanya,”Katakan apa yang kalian perlukan?” salah seorang diantara mereka menjawab.”Engkau tentu tahu apa yang kamu perlukan. Juallah, barang-barang itu pada kami semuanya”.

Kata Utsman,”Baiklah. Berapa keuntungan yang engkau berikan kepadaku?”. “Dua dirham” sahut yang lainnya.”Bisakah kalian memberikan kepadaku lebih banyak lagi?”, pinta Utsman lagi.”Baik. bagaimana kalau empat dirham?”, kata mereka.

Kata Utsman, “Bisakah kalian memberikan kepadaku lebih banyak lagi?”, “Sudahlah,berikan kepada kami lima dirham”, kata mereka lagi. Akan tetapi Utsman tetap meminta penawaran lebih tinggi lagi.

Salah seorang dari mereka mengajukan keberatan. “Di Madinah ini tidak ada lagi pedagang selain kami. Kami percaya, tidak ada seorang pun yang akan memberikan keuntungan kepada engkau melebihi penawaran kami”.

Merespons jawaban mereka tersebut. Utsman menjelaskan,”Sesungguhnya Allah memberiku keuntungan sepuluh dirham bagi setiap satu dirham. Apakah ada diantara kalian yang berani memberiku lebih dari itu?”. Mereka tetap tidak ada yang berani memberi Utsman lebih tinggi.

Kemudian Utsman mengatakan .”Kalau demikian, saksikanlah semua barang dagangan yang dibawa dengan seribu unta itu akan kubagi-bagi secara gratis kepada fakir miskin dan siapapun warga Madinah yang memerlukan”.

Mendengar pernyataan Utsman tersebut, maka tercenganglah para tengkulak. Karena ternyata, Utsman lebih mengutamakan perniagaan dengan Allah.

Utsman termasuk salah seorang sahabat yang secara sungguh-sungguh mengamalkan firman Allah berikut:”Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaktian [yang sempurna], sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan, apa saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya allah mengetahuinya.”(QS Ali Imran [3] : 92).

Selain memiliki komitmen sosial yang sangat tinggi, Utsman terbiasa mengkhatamkan Alquran satu kali dalam satu hari terutama pada Ramadhan. 

Oleh Mahmud Yunus (Tenaga Pengajar STIT Muhammadiyah Banjar) Dilansir dari Republika.

]]>

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *