Berikut adalah profile juri Hafiz Indonesia

“Perumpamaan orang yang membaca Qur’an sementara dia telah menghafalkannya. Maka bersama para Malaikat yang mulia. Dan perumpamaan yang membaca dalam kondisi berusaha keras (belajar membacanya) maka dia mendapatkn dua pahala.”
HR. Bukhori, 4653 dan Muslim, 798.
Sahabat Syaamil pasti sudah tidak asing lagi dengan acara Hafiz Indonesia, salah satu program acara yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta di Indonesia yang menampilkan anak-anak terbaik bangsa yang berkompetisi dalam menghafalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan saling berbagi semangat kepada para pemirsanya.
Dan Syaamil Quran bersyukur bisa membersamai acara ini, bahkan sejak pertama kali acara ini mengudara.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, acara ini menjadi program religius reality show yang ditayangkan setiap bulan Ramadan dan sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan menjadi program Ramadan terbaik, Alhamdulillah.
Keinginan menjadi orang yang dekat dengan Al-Qur’an bukan hanya ada pada sosok peserta, setelah menyaksikan acara ini pasti kita ingin menjadi seperti itu, orang yang lebih mencintai Al-Qur’an.
Maka dari itu dihadirkan dewan juri yang luar biasa pada setiap tahunnya. Dan tahun ini ada Kak Nabila, Abi Amir dan Ayah Bachtiar Nasir, dan beberapa juri tamu seperti Syekh Abdul Karim Al-Makki dan Habib Nabiel.
Di kesempatan ini, mari kita berkenalan lebih dalam dengan para dewan juri yang sangat menginspirasi ini.
Baca juga : Profile TNI Penghafal Quran di Hafiz Indonesia
Profile Kak Nabila
Sosok Nabila Abdul Rahim Bayan atau yang akrab disapa Ka Nabila adalah salah seorang juri Hafiz Indonesia sejak 3 tahun lalu, merupakan perempuan kelahiran Makkah pada tanggal 15 April tahun 1992.
Kedekatannya dengan Al-Qur’an sejak kecil yang sudah dibangun oleh kedua orang tuanya menjadikan perempuan 27 tahun itu mampu menghafalkan 30 juz Al-Qur’an diusia 17 tahun.
Kak Nabila tumbuh dan belajar di Mekkah, ia juga merupakan orang Indonesia yang dipercaya untuk mengajarkan Al-Qur’an pada putri salah satu Imam Masjidil Haram. Sungguh prestasi yang membanggakan. Baginya belajar dan mengajarkan Al-Qur’an adalah suatu kenikmatan yang luar biasa.
Perempuan yang lulusan Universitas Ummul Qura jurusan Syariah ini mendapatkan sosok pendamping hidupnya di tahun 2013 dan melangsungkan akad pernikahannya di depan masjidil Haram pada bulan April tahun 2013 silam dengan seorang pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an, ketapang Cipondoh, Tanggerang. Yakni Ustadz Slamet Ibnu Syam.
Profile Abi Amir Faishol Fath
Sedangakan sosok Dr. Amir Faishol Fath MA atau yang sering disapa Abi Amir adalah seorang Da’i dan ahli tafsir Al-Qur’an yang lahir di Jawa Timur pada tanggal 15 Februari tahun 1967.
Abi Amir yang merupakan pimpinan Yayasan Fath Qur’ani Center dan Lembaga Darul Tafsir Fath Institute merupakan lulusan jurusan Tafsir Al-Qur’an S1 sampai S3 di International Islamic University Islamabad (IIUI), Pakistan.
Kecintaan Al-Qur’an mempertemukan Abi Amir dengan seorang perempuan bernama Hj. Dia Hidayati Usman MA yang merupakan dosen Ilmu Tafsir UIN lulusan IIUI, Pakistan yang sekarang menjadi bidadari Abi Amir dan menjadi ibu dari ketiga anaknya.
Bergabungnya Abi Amir sebagai juri Hafiz Indonesia bersamaan dengan Syaikh Ali Jaber sejak tahun 2014 memberi warna kehangatan bagi anak-anak peserta Hafiz Indonesia dari tahun ke tahunnya.
Meskipun diusianya yang sudah menginjak 52 tahun, selain menjadi juri Hafiz Indonesia, Abi Amir masih sangat aktif dalam dakwah yang terkhusus pada bidang kajian tafisir di beberapa tempat di Jakarta.
Beberapa tempat kajian tafsir dan hadist yang Abi isi seperti yang berada di Masjid Baitul Hikmah Elnusa pada hari Selasa di minngu pertama, Masjid Bank Syariah Mandiri Pusat setiap Selasa minggu ke 2 dan 4, Masjid Indosat Pusat Selasa minggu ke 3, Masjid Hotel Sultan Rabu minggu pertama : Masjid Indonesian Power Pusat Rabu minggu ke 3 : Masjid PLN Gambir Kamis (setiap pekan) : Masjid Miftahul Jannah Ratu Prabu 2 (Conoco Philiphs), Sabtu minggu ke 1 dan ke 2 (Sesudah Subuh) Masjid Az Zahra Gudang Peluru Ahad, Masjid An Nur (Perdatam) Senin ( Jam 14:30-20.00) dan masih banyak lagi.
Tak terlupakan, sosok juri Hafiz Indoneisa yang terakhir adalah Syeikh Abdul Karim Omar Al-Fatani Al-Makki atau yang kita kenal dengan Syekh Abd Karim yang merupakan sosok ulama besar di Timur Tengah (Mekkah) yang dilahirkan pada 29 Mac 1979 di Kota Suci Makkah Al-Mukaramah, Arab Saudi. Syekh Abd Karim
Sheikh yang dilahirkan dan dibesarkan dengan mendapat pendidikan Al Quran di Masjid Al-Haram dan boleh memperdengarkan bacaan Quran mengikut lebih daripada 15 suara pembaca AL Quran yang hebat-hebat. Kecintaannya Sheikh Abdul Karim kepada Al-Qur’an bermula pada belajar dan mendalami talaqqi. Sehingga beliau dapat hafiz Al-Quran pada usia 8 tahun.
Di Masjidil Haram, Sheikh Abdul Karim sering mengikut ayahnya mempelajari dan mendalami talaqqi dan tahfiz al-Quran di Masjid al-Haram. Sewaktu berusia 14 tahun, ia pernah menjadi Imam terawih di sebuah masjid di Toif, Mekah dan berhasil menamatkan pendidikan Syariat Islam dari Universiti Al Azhar dan mendapat beasiswa jurusan Tafsir dan Hadis di Universiti King Saud, Arad Saudi.
Berkebolehannya beliau dalam meniru lebih 15 suara bacaan ayat suci al-Quran, termasuk Sheikh Maasyari al-Afaasy dan Sheikh Maher Muaqliyy kemudian melanjutkan pelajarannya di Masjid Abdullah bin Abbas di Taif , Mekah. Dan saat ini beliau, syeikh Abdul Karim bertugas sebagai Imam di Masjid Negeri Sultan Salahudin, Shah Alam Selangor.
Kepiawaian Syeikh Abdul Karim dalam melantunkan ayat suci Al-Qur’an dan ketersohornya tidak menjadikan ia lupa dengan asal usulnya yang mempunya kacukan darah Melayu di Malaysia dan Thailand. Belajar di sekolah pondok di Pattani dan Thanawi di Maahad Darul Maarif , Thailand.
Begitu indahnya kandungan dan ayat-ayat Al-Qur’an dan begitu benar janji Allah dan dapat tercontohkan dari kehidupan para hafiz dan hafizah. Begitu besarnya karunia Allah kepada mereka para penghafal, pencinta dan pengabdi Al-Qur’an, “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus ….(al-Isrâ`/17:9).
Bersama Syaamil Quran, membaca dan memahami Al-Qur’an jadi mudah dan menyenangkan.